"welcome to my website"

Nilai seseorang tidak ditentukan oleh kemampuan atau penampilan fisik mereka...

Melainkan...

Oleh "pikiran"...
"perbuatan"...
dan "tindakan mereka"...



Jangan pernah berputus asa dalam menggapai impianmu...
karena hanya ada satu orang yang bisa menghentikanmu : yaitu ; dirimu sendiri.

"Dalam hidup ini, kita hanya mendapatkan ...
kembali apa yang kita berikan...
Kepercayaan bila diberikan dengan murah hati...
akan dibalas dengan kepercayaan juga.."

Jumat, 02 September 2011

Teknik Komunikasi


KATA PENGANTAR


            Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, Sehingga tersusunnya makalah mengenai “Hubungan Komunikasi dengan Penyuluhan”.
            Makalah ini merupakan suatu bahan penunjang perkuliahan yang sesuai dengan bidang pendidikan di PTKI Medan di bawah Kementerian Perindustrian  dan Perdagangan program Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL) yang nantinya setelah lulus akan menjadi penyuluh IKM di daerah masing – masing dan makalah ini juga bertujuan untuk mengetahui “Hubungan Komunikasi dengan penyuluhan” beserta aplikasinya di dilapangan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas bimbingan dari pak Jurisman Situmorang selaku dosen pr. Komunikasi yang telah mengarahkan sehingga terselesaikannya makalah ini, juga kepada teman–teman yang ikut memberikan sumbangan pemikiran agar hasil penulisan makalah ini bisa lebih baik.
            Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan baik materi maupun teknik penyusunannya. Oleh sebab itu, kami mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak untuk penyempurnaannya.
            Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga tersusunnya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dalam rangka menunjang pengetahuan kita mengenai “Hubungan Komunikasi dengan penyuluhan”.



Medan,   Desember  2010
                                                                                                           
Penulis


DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar …………………………………………………………………      i
Daftar Isi ……………………………………………………………………….     ii
BAB I  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ……….………………………………………………...          1
B.     Maksud dan Tujuan ………………………………………………….…         2
BAB II  PEMBAHASAN
A.    Pengertian Komunikasi..………………………………………………..          3
B.     Proses Komunikasi ……………………………..……………………....          3
C.     Mengatasi Hambatan Komunikasi……….……………………………...         6
D.    Pengertian Penyuluhan……...………………………….. ………………        6
E.     Syarat Penyuluh yang Baik…..…………………………………………          7
F.      Konsep Dasar Penyuluhan….………………………………………..….         7
G.    Hubungan Komunikasi dengan Penyuluhan………………………….....        10
BAB III  PENUTUP
A.    Kesimpulan ……………………………………………………………..       14
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….     15








BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Komunikasi  adalah mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. Komunikasi sebagai proses individu/ seseorang yang mengirimkan stimulus (biasanya dalam bentuk verbal/ kata kata) untuk memberikan pengaruh atau memodifikasi tingkah laku orang lain (Sosiolog Hovland, Janis dan Kelley, dan Ruben).
Komunikasi juga merupakan proses pertukaran ide, cerita, informasi atau pandangan tentang dunia yang terjadi diantara dua orang atau lebih melalui komunikasi verbal dan non verbal yang terjadi secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (melalui telepon atau teknologi komputer) dan terikat dengan aturan aturan tertentu.
Penyuluhan berasal dari kata “suluh” artinya pemberi terang ditengah kegelapan (totok Mardikanto dan Sri Sutarni,1982). Dengan demikian “Penyuluhan” diartikan proses untuk memberikan penerangan kepada masyarakat tentang sesuatu yang belum diketahui dengan jelas untuk dilaksanakan/diterapkan dalam rangka peningkatan produksi dan pendapatan/keuntungan yang ingin dicapai melalui proses pembangunan.
Penerangan dalam pengertian “Penyuluhan” tidaklah sekedar memberitahu, tetapi secara terus – menerus sampai betul – betul diyakini oleh para Penyuluh bahwa segala sesuatu yang diterangkan benar-benar telah dipahami, dihayati, dan dilaksanakan oleh masyarakat yang diberi Penyuluhan.
Di makalah ini kami akan membahas mengenai hubungan antara komunikasi dengan Penyuluhan. Pembahasan ini dipilih karena terkait dengan Tenaga Penyuluh Lapangan sebagai Penyuluh dan dalam melakukan Penyuluhan komunikasi merupakan hal yang sangat penting.





  1. Maksud dan Tujuan
1.      Maksud
·    Untuk mengetahui pengertian komunikasi dan Penyuluhan.
·    Mengetahui gambaran mengenai Penyuluhan yang terkait dengan komunikasi.

2.      Tujuan
·    Untuk mengetahui cara berkomunikasi yang baik dalam melakukan Penyuluhan
·    Untuk menambah wawasan mahasiswa/i Tenaga Penyuluh Lapangan khususnya tentang Penyuluhan yang terkait dengan komunikasi yang akan diaplikasikan dalam pembinaan usaha kecil dan menengah dalam bidang industri




















BAB II
HUBUNGAN KOMUNIKASI DENGAN PENYULUHAN

A.      Pengertian Komunikasi
Komunikasi  adalah mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. Komunikasi sebagai proses individu/ seseorang yang mengirimkan stimulus (biasanya dalam bentuk verbal/ kata kata) untuk memberikan pengaruh atau memodifikasi tingkah laku orang lain (Sosiolog Hovland, Janis dan Kelley, dan Ruben).

B.       Proses Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Proses komunikasi dapat dilihat pada skema berikut :











1.        Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide  untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan   dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan  atau diekspresikan  oleh pengirim pesan.  Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
      Materi pesan dapat berupa :
a.       Informasi
b.      Ajakan
c.       Rencana kerja
d.      Pertanyaan dan sebagainya

2.        Simbol/isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan  penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.

3.         Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar,  papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan  yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.

4.         Mengartikan kode/isyarat
Setelah  pesan diterima  melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka  si penerima pesan  harus dapat mengartikan  simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti /dipahaminya.

5.         Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan  dari sipengirim  meskipun dalam bentuk code/isyarat  tanpa mengurangi arti pesan  yang dimaksud oleh pengirim.

6.         Umpan Balik (feedback)
Umpan balik adalah isyarat atau tanggapan yang berisi  kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap si penerima pesan. Hal ini penting  bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung  yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain  didapat dari pengamatan pemberi balikan  terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan  menggambarkan perilaku penerima pesan  sebagai reaksi  dari pesan  yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan  kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.

7.      Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi  akan tetapi mempunyai pengaruh dalam  proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah  hal yang  merintangi atau menghambat  komunikasi  sehingga penerima salah menafsirkan pesan  yang diterimanya.

C.      Mengatasi Hambatan Komunikasi
·                     Gunakan Umpan Balik
Beri kesempatan untuk orang lain untuk mengembangkan ide maupun gagasannya, sehingga tercipta iklim komunikasi dua arah.
·                     Kenali Si Penerima Berita
1.    Bagaimana latar belakang pendidikan
2.    Bagaimana pengetahuan tentang subjek pembicaraan
3.    Sejauh mana minat, situasi dan perasaannya.
·                     Rencanakan secara teliti, pertimbangkan baik – baik :
Apa, Mengapa, Siapa, Bagaimana, Kapan

D.      Pengertian Penyuluhan
Penyuluh adalah orang yang memberikan penerangan sampai segala sesuatu yang diterangkan telah dipahami, dihayati dan dilaksanakan oleh masyarakat yang diberi penyuluhan.
Penyuluhan adalah proses untuk memberikan penerangan kepada masyarakat tentang sesuatu yang belum diketahui dengan jelas untuk dilaksanakan/diterapkan dalam rangka peningkatan produksi dan pendapatan/keuntungan yang dicapai melalui proses pembangunan.
Sebagai proses komunikasi pembangunan, penyuluhan tidak sekadar upaya untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan, tetapi yang lebih penting dari itu adalah, untuk menumbuh-kembangkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan (Mardikanto, 1987). Di dalam pengertian “menumbuh-kembangkan”, terkandung upaya-upaya untuk:
1) Menyadarkan masyarakat agar mau berpartisipasi secara sukarela, bukan karena paksaan atau ancaman-ancaman
2) Meningkatkan kemampuan masyarakat agar mampu (fisik, mental,   intelegensia, ekonomis dan non-ekonomis)
3) Menunjukkan adanya kesempatan yang diberikan kepada masyarakat untuk berpartisipasi.
Sedang yang dimaskud dengan “partisipasi” tidak hanya terbatas pada kesediaan untuk berkorban, tetapi berpartisipasi dalam keseluruhan proses pembangunan, sejak: pengambilan keputusan tentang penting-nya pembangunan, perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, pemantauan dan evaluasi, dan pemanfaatan hasil-hasil pembangunan.

E.       Syarat Penyuluh Yang Baik
Syarat – syarat menjadi seorang penyuluh yang baik antara lain :
1.                Komunikatif, pandai berbicara dalam menjelaskan suatu topik.
2.    Kepribadian yang baik, seperti sabar, ramah, tidak pemarah/emosionil, berpendidikan.
3.    Menguasai materi, semua materi yang disuluhkan harus dikuasai dengan cukup baik. Oleh sebab itu Penyuluh harus benar – benar dibekali dengan materi – materi yang mau disuluhkan. Pemahaman teoritis saja tidak cukup, semakin berkembangnya kegiatan dari seorang Penyuluh maka semakin dituntut pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam dari  penyuluh tersebut.
4.    Mempunyai pengetahuan dan wawasan yang cukup luas, informasi – informasi yang terkait dengan kegiatan yang disuluhkan seperti bidang industri, perdagangan, dan lain-lain.

F.       Konsep dasar Penyuluhan
Penyuluhan pada dasarnya adalah suatu proses pendidikan dalam mengadakan perubahan manusia secara utuh yang berarti tidak hanya untuk menyebarkan pengetahuan tetapi juga untuk membentuk dan mengubah sikap, cara berpikir dan cara menegerjakan sesuatu kearah yang lebih baik.


Penyuluhan mempunyai falsafah yang terdiri dari 4 sisi, yaitu :
1.      Individu adalah salah satu unsur utama dalam kelompok masyarakat.
2.      Pendidikan adalah cara manusia dalam menghasilkan perubahan.
3.      Keputusan yang bersifat demokrasi yang mengarah kepada permanennya perubahan.
4.      Membantu klien agar dapat membantu diri sendiri.
Pada hakikatnya apabila seorang pengusaha / pedagang dengan Penyuluh saling bekerja sama untuk mengatasi suatu masalah, lambat laun keduanya akan menyadari bahwa mereka sebenarnya saling membutuhkan satui sama lain. Proses Penyuluhan akan melalui tujuh tahapan yaitu :
1.                  Tahap Perkenalan
Tahap ini adalah tahap untuk menciptakan hubungan antara kedua belah pihak. Pengusaha menilai kemampuan Penyuluh apakah dapat menyelesaikan masalah. Sedangkan Penyuluh menilai apakah dia harus memberikan Penyuluhan atau tidak.
Dalam proses penilaian, Penyuluh perlu mempertimbangkan :
a.       Sikap dan attitude pengusaha terhadap perubahan dan terhadap orang yang datang dari luar
b.      Tujuan – tujuan pengusaha
c.       Kebutuhan untuk pengembangan
d.      Struktur organisasi yang tidak tertulis atau alur wewenang dari organisasi tersebut
e.       Pemahaman terhadap masalah


2.      Tahap Memulai
Tahap ini adalah tahap membuat kesepakatan. Dimana anatra pengusaha dan Penyuluh bersepakat secara lisan yang menjelaskan peranan masing – masing pihak, harapan – harapan keduanya, komitmen antara keduanya, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan, kapan harus mengakhiri dan masalah apa yang harus ditangani. Setelah proses ini berjalan, informasi baru yang dikumpulkan mungkin perlu dibicarakan kembali, kesepakatan mungkin harus ditingkatkan atau dikurangi.
3.      Tahap Diagnosa
Pada tahap ini kedua belah pihak memilkih pendekatan masalah khusus perusahaan secara keseluruhan. Diagnosa masalah  khusus ialah masalh yang telah jelas atau telah diidentifikasi misalnya biaya operasional dan sebagainya. Untuk mengetahui masalah tersebut cara yang dilakukan adalah membuat daftar pertanyaan, observasi, wawancara. Yang diwawancarain disini adalah masalah profil perusahaan, sejarah perusahaan, analisa SWOT, item investigasi (aspek manajemen. Produksi, pemasaran, keuangan, ketenagakerjaan, sosial, organisasi). Diagnose berakhir dengan satu daftar masalah dan penyebabnya.
4.      Tahap Merencanakan
Dalam tahap ini pertama – tama yang harus dilihat, apa yang paling diprioritaskan oleh pengusaha, apa tujuannya dan kesepakatan apa yang diperoleh berdasarkan masalah – masalah yang telah diidentifiksai, kemudian Penyuluh dengan pengusaha bersama – sama menetapkan masalah mana yang harus ditangani lebih dahulu.
5.      Tahap Melaksanakan
Pada tahap ini Penyuluh membimbing dan memotivasi pengusaha untuk mengikuti rencana yang telah dibuat. Berhasil atau tidaknya tahap ini tergantung pada keterlibatan pengusaha ddalam menyelesaikan masalah  yang dirumuskan pada tahap sebelumnya dan kesungguhan pengusaha untuk melaksanakan rencana. Penyuluh pada tahap ini secara berangsur – angsur harus mengundurkan diri.
6.      Tahap Evaluasi
Evaluasi adalah tahap dimana Penyuluh mengukur keberhasilan kegiatan dengan membandingkan antara sasaran yang harus dicapai dengan mengidentifikasi  apa yang telah dikerjakan bersama – sama dengan pengusaha mempelajari / meneliti dan memberikan penilaian seberapa jauh hasil yang dicapai berdasarkan prosedur dan pengendalian yang telah ditentukan.
7.      Tahap Mengakhiri
Pada tahap ini secara formal (bersifat sementara ) Penyuluh menghentikan hubungan dengan pengusaha. Dalam tahap ini memerlukan waktu karena rasa ketergantungan yang timbul antara pengusaha dengan Penyuluh.  Pada saat tahap mengakhiri ini sebagai seorang Penyuluh harus tetap meyakinkan pengusaha akan kesediannya untuk tetap membantu  pada masa yang akan datang.

G.      Hubungan Komunikasi dengan Penyuluhan
Didalam suatu kegiatan Penyuluhan tidak lepas dari namanya komunikasi, karena kegiatan Penyuluhan antara pengusaha dengan Penyuluh adalah menciptakan hubungan komunikasi. Hubungan komunikasi antara kedua belah pihak ini yaitu merumuskan masalah, mencari alternatif – alternatif dan menerapkan pemecahan masalah secara tepat.
Proses Penyuluhan juga melibatkan penerapan teknik dan keterampilan komunikasi yaitu segala sesuatu yang disampaikan Penyuluh nantinya sifatnya harus bilateral yaitu disatu pihak timbul keinginan untuk menolong dan dilain pihak kesediaan untuk ditolong, sehingga klien / pengusaha yang dibina akan menjadi berkembang yang pada saatnya nanti mampu memberikan sumbangan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan demikian Penyuluh harus berperan sebagai berikut :
1)      Fasilitator
Fasilitator adalah Penyuluh berperan memberikan layana- layanan yang bersifat teknis dan non teknis kepada pengusaha.
2)      Komunikator
Komunikator adalah yang berperan menyampaikan informasi timbal balik antara pengusaha dengan unsur – unsur Pembina lain baik pemerintah maupun swasta serta menyampaikan berbagai sumber informasi lainnya dalam rangka mengembangkan aspek – aspek usaha.
3)      Motivator
Motivator adalah Penyuluh berperan memberikan dorongan serta menumbuhkan motivasi pada diri pengusaha sehingga berkeinginan untuk melakukan perubahan dalam meningkatkan serta memajukan usahanya.
4)      Dinamisator
Dinamisator yaitu Penyuluh berperan mewujudkan kedinamisan pengusaha dalam menjalankan usahanya
5)      Inovator
Inovator Yaitu Penyuluh berperan menumbuhkan kereatifitas pengusaha dalam menemukan hal – hal yang baru dalam upaya meningkatkan usahanya.
Dalam melakukan suatu penyuluhan ada beberapa metode yang harus dipergunakan yaitu
a.    Bahasa yang jelas dan mampu berkomunikasi dengan baik
Bahasa adalah alat komunikasi yang utama sehingga penyuluh harus menggunakan bahasa yang dimengerti pengusaha, bila perlu bahasa daerah (penggunaan bahasa asing harus dihindarkan bagi objek yang berpendidikan rendah). Jika sulit diterangkan dengan kata – kata maka dapat dilakukan dengan komunikasi lain yang lebih efektif yaitu menggunakan alat peraga seperti gambar, slide, atau film, dan lain - lain. Alat peraga ini digunakan sebagai alat bantu mengajar  yang dapat dilihat, didengar, diraba, dan dicium, untuk memperlancar komunikasi. Dengan menggunakan alat peraga maka pengusaha yang mempunyai pendidikan yang rendah dapat lebih mengerti/jelas apa yang telah diterangkan oleh Penyuluh tersebut sekaligus lebih menarik/mengesankan sehingga tidak bosan.
b.    Demonstrasi
Semakin rendah pendidikan dan kecerdasan objek (pengusaha) maka semakin sulit dimengerti jika hanya dari bicara saja oleh sebab itu cara yang efektif adalah mendemonstrasikan tentang hal – hal yang penyuluh suluhkan seperti tentang cara, menurut keadaan yang sebenarnya yaitu penggunaan peralatan dan mesin, proses produksi dan lain - lain. Menurut penelitian ahli – ahli Penyuluhan, efektifitas dari metode penyampaian materi adalah :
·      Membaca         : 5%
·      Melihat            : 15%
·      Mendengar      : 15%
·      Merasakan       : 20%
·      Mengerjakan    : 45%
c.    Penyuluhan individual kelompok atau massal
·      Penyampaian penyuluhan secara individual
Penyuluhan ini dapat dilakukan jika pengusaha mempunyai pengalaman dan masih memerlukan hal – hal yang khusus, guna pengembangan diri atau usahanya.
·       Penyampaian penyuluhan secara kelompok (terbatas)
Penyuluhan ini dilakukan karena lebih efisien sekaligus anggota –anggota yang disuluh dapat saling berinteraksi sehingga mempercepat pemahaman dan adopsi penyuluhan
·      Penyampaian penyuluhan secara massal
Penyuluhan ini dapat dilakukan karena lebih efektif tetapi diberikan dalam hal tertentu dapat juga diberikan untuk mengambil keputusan yang memberikan dukungan missal.

d.   Kontinuitas Penyuluhan
Metode ini dilakukan karena jarang penyuluhan yang berhasil dalam 1 (satu) kali pertemuan, maka dari itu harus dilakukan secara kontinue (terus – menerus) beberapa kali jumlahnya tidak dibatasi bergantung dari materi penyuluhan.
Dalam melakukan penyuluhan komunikasi antara pengusaha dan penyuluh tidak lepas dari hambatan – hambatan. Hambatan – hambatan tersebut antara lain :
a.       Pada kenyataannya sering penyuluh lebih muda dari pengusaha, hal ini kemungkinan yang membuat pengusaha merasa kurang senang atau kurang percaya kepada penyuluh.
b.      Pengusaha dan penyuluh jarang berbicara dalam bahasa yang sama. Misalnya pesan dan sasaran yang disampaikan penyuluh terlalu banyak menggunakan istilah – istilah teknis.
c.       Penyuluh sering dicap sebagai mata – mata pesaing, petugas dari instansi Pemerintah yang mencari – cari kesalahan dan sebagainya.
d.      Penyuluh memberikan saran pada saat pengusaha belum mengetahui bahwa pengusaha tersebut sebenarnya mempunyai masalah, atau sebaliknya penyuluh tidak dapat memberikan saran pada saat dibutuhkan oleh pengusaha.
e.       Ada beberapa unsur sosial budaya yang kurang mendukung proses penyuluhan seperti adat istiadat dan kebiasaan yang dianut masyarakat.
Oleh sebab itu penyuluh harus benar – benar dibekali dengan materi – materi yang disuluhkan sehingga penyuluhan dan komunikasi antara kedua belah pihak dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan.





BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
1.      Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.
2.      Penyuluh adalah orang yang memberikan penerangan sampai segala sesuatu yang diterangkan telah dipahami, dihayati dan dilaksanakan oleh masyarakat yang diberi penyuluhan.
3.      Penyuluhan adalah proses untuk memberikan penerangan kepada masyarakat tentang sesuatu yang belum diketahui dengan jelas untuk dilaksanakan/diterapkan dalam rangka peningkatan produksi dan pendapatan/keuntungan yang dicapai melalui proses pembangunan.
4.      Didalam suatu kegiatan Penyuluhan tidak lepas dari namanya komunikasi, karena kegiatan Penyuluhan antara pengusaha dengan Penyuluh adalah menciptakan hubungan komunikasi.
5.      Peran penyuluh adalah sebagai fasilitator, komunikator, dinamisator, motivator, inovator.
6.      Dalam melakukan suatu penyuluhan ada beberapa metode yang harus dipergunakan yaitu
a.       Bahasa yang jelas dan mampu berkomunikasi dengan baik
b.      Demonstrasi
c.       Penyuluhan individual kelompok atau missal
d.      Kontinuitas Penyuluhan


DAFTAR PUSTAKA

Buku Pedoman Penyuluhan di Bidang Industri dan Perdagangan, Pusdiklat Pegawai tahun 1997.
Materi Diklat Pejabat Fungsional Penyuluh Perindustrian, Biro Kepegawaian Departemen Perindustrian tahun 1993.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar